Ruas jalan nasional Legundi Driyorejo dan Bunder Gresik bobrok parah sepanjang 10 kilometer sampai rawan laka lantas.
Kerusakan jalan tersebut, dampak tidak berfungsinya saluran saluran yang menjadi penyebab kehancuran jalan. Belum lagi kemudian lalangnya kendaraan truk pengangkut industri di distrik Gresik.
Kerusakan yang sangat parah terletak di ruas Jalan Raya Cerme dan Jalan Boboh Menganti, Gresik. Lubang jalan berdiameter 1 sampai 1,5 meter dengan kedalaman 15 centimeter. Memenuhi sepanjang ruas jalan dan dikuatirkan rawan kecelakaan.
Agar pemakai jalan tidak terperosok lubang jalan. Pengemudi truk trailer maupun kendaraan roda empat bergiliran melintas. Sehingga, memunculkan kemacetan panjang.
Sholihul Huda di antara warga asal Cerme Gresik menuturkan, tidak berfungsinya saluran saluran menyebabkan genangan air sampai mempercepat kerusakan.
“Warga telah bergotong-royong memblokir lubang jalan. Namun, kehancuran kembali terjadi dampak genangan air di jalan raya,” tuturnya, Rabu (15/04/2020).
Sementara itu, Agus Ismanto (49) penduduk asal Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme Gresik mengatakan kehancuran jalan sudah dilangsungkan tiga bulan terakhir. Tetapi, sampai kini belum terdapat upaya perbaikan jalan.
“Jalannya rawan laka, di samping minim penerangan ketika malam hari. Banyaknya lubang dapat menyebabkan pengendara roda dua dapat terperosok,” ungkapnya.
Ruas jalan Bunder sampai Legundi adalahakses jalan utama. Pasalnya, masing-masing hari selalu dilewati kendaraan berat laksana truk trailer dan angkutan berat mengarah ke area industri di distrik Kecamatan Driyorejo, dan Wringinanom.
