Banjir yang menggenangi rumah warga khususnya di Desa Munggugianti, menjadikan warga banyak yang terisolasi tidak bisa keluar rumah karena banjir yang mengepung seluruh pemukiman warga desa Munggugianti. Sehingga banyak warga yang kesulitan untuk memasak dan mencukupi untuk kebutuhan makanan pada saat banjir tersebut.
Menyikapi salah satu persoalan Banjir ini, pemerintah desa Munggugianti secara cepat dan tanggap untuk melakukan upaya dalam rangka untuk membantu memberikan bantuan makanan siap saji yang diberikan ke rumah rumah warga yang terdampak banjir.
Balai desa Munggugianti yang menjadi pusat posko tanggap bencana banjir tersebut, sekaligus dijadikan sebagai lokasi dapur umum yang ditempatkan di gedung Olaraga yang berada disebelah Utara pendopo balai desa. Dan yang menjadi sebuah hal yang berkesan bagi warga desa Munggugianti adalah bapak kepala desa ikut serta memasak didapur umum tersebut.
Kepala Desa Munggugianti Fatkhur Rozi, S. Sos. menyampaikan bahwa banjir tahunan itu sudah sangat biasa bagi warga. Jadi banjir itu sudah tidak kaget lagi, Karena sudah terbiasa tiap tahun seperti ini. Posko dan dapur umum seperti ini juga sebagai Rutinitas tahunan. Ikut serta bersama sama masak didapur umum dengan perangkat dan Relawan menjadi kenikmatan tersendiri karena kita bisa merasakan kesulitan warga saat terdampak banjir seperti ini. "Kapan mane masakno warga, Nek gak Wayae banjir koyok ngene", Ucap Pak Kades.
Dengan perlengkapan masak yang disiapkan oleh BPBD Pak Kades terlihat bersemangat memasak Nasi dan Mie Instan beserta para Relawan dari tagana dan karangtaruna. Yang setelah itu dibagikan kepada warga sebagai menu sarapan dipagi hari. Dengan kegotong royongan Relawan dan karangtaruna kebutuhan untuk logistik dan makanan yang siap saji bisa tercukupi selama terjadi banjir khususnya di wilayah Munggugianti.
Salah satu Relawan muda dari karangtaruna Munggugianti sedikit memberikan kritikan singkat yang disampaikan kepada pemerintah dan pihak terkait. Dengan memberikan pertanyaan, apakah banjir harus tiap tahun terjadi, dan sampai kapan harus seperti ini? Semoga para penguasa dan para pemangku kebijakan bisa segera mencarikan solusi atas persoalan Banjir ini.
Salam Mikirrrr.......
