Rapat Kerja Nasional Tilawati (Rakernas Tilawati) 2024 yang diselenggarakan di Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, telah menjadi panggung penting bagi para pengajar Al-Qur’an dan penggiat pendidikan Islam. Acara yang berlangsung mulai 23 hingga 25 Februari 2024 ini menjadi saksi perjalanan menuju profesionalisme dalam pengajaran Al-Qur’an di Indonesia.
Pada hari Sabtu, 24 Februari 2024, suasana semakin berkobar ketika hadirnya seorang pemateri berpengalaman dari Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BNSP), yakni KH Muhammad Nur Hayid, M.M. Sosok yang juga merupakan Komisioner BNSP dan pengasuh Pesantren Skill Jakarta itu membagikan wawasan dan pengetahuan yang berharga kepada para peserta.
Sebelum materi dimulai, Dr. KH Umar Jaeni, M.Pd. selaku Direktur Eksekutif Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah Surabaya menyampaikan kalimat pembukaan yang menggugah pikiran. “Yayasan Nurul Falah saat ini sedang istiqomah dalam mengupayakan menjadi lembaga sertifikasi profesi untuk guru Al-Qur’an." Hal ini menegaskan komitmen Tilawati Pusat dalam meningkatkan kualitas pengajaran Al-Qur’an dengan memberikan lisensi yang diakui secara resmi oleh negara.
Dalam pembukaan materi, Ustaz Nur Hayid menyatakan dengan bangga bahwa "Nurul Falah menjadi Yayasan pertama yang memiliki lisensi guru Al-Qur’an se-Indonesia." Lewat LSP ini, metode tilawati akan memberikan sertifikasi kompetensi resmi dari negara. Ia menegaskan bahwa guru Al-Qur’an telah melewati standar tahsih dan tahfidz yang ditetapkan.
Urgensi dari sertifikasi kompetensi ini disampaikan oleh Ustaz Nur Hayid. “Dalam membaca Al-Qur’an, kita harus memiliki sandaran sanad,” terangnya. Ini menjadi standar dalam membaca, memahami, dan mengajar Al-Qur’an. Dalam semangat Rakernas Tilawati 2024, "Merajut Kebersamaan, Menjaga Al-Qur’an," Ustaz Nur Hayid menekankan bahwa orang yang menghafal Qur’an akan mendapatkan gelar Al Hafidzul Qur’an atau mereka yang bertugas menjaga Al-Qur’an karena Al-Qur’an harus dijaga dan dipelihara.
Empat tujuan utama dari sertifikasi kompetensi ini adalah menghasilkan kualitas pengajaran yang memenuhi standar, manajemen dan administrasi yang efisien, keberlanjutan dan pengembangan kurikulum, serta pemanfaatan teknologi pendidikan. Metode pengajaran Al-Qur’an yang diimplementasikan harus memastikan bahwa santri merasa nyaman, mudah memahami, dan senang belajar Al-Qur’an
Antusiasme dan semangat para peserta sangat terlihat ketika mendengarkan materi yang disampaikan oleh Ustaz Nur Hayid. Mereka merasakan bahwa Rakernas Tilawati 2024 memberikan banyak manfaat dan ilmu mengenai sertifikasi guru Al-Qur’an yang sangat berharga untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.