Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mulai menerbitkan data pasien positif COVID-19 di wilayah tersebut dengan pemetaan per desa. Hal ini supaya masyarakat dapat lebih waspada dan tetap mengawal jarak, serta tidak ke luar rumah bilamana tidak diperlukan.
"Untuk data per desa, yang mendominasi ialah Desa Metatu yang sedang di Kecamatan Benjeng," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi, laksana dikutip dari Antara di Gresik, Selasa, 14 April 2020.
Ia menuturkan, secara umum sampai saat ini, total pasien yang terkonfirmasi atau positif COVID-19 di distrik Gresik sejumlah 18 pasien atau meningkat satu pasien dibanding hari sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr Saifudin Ghozali mengatakan, satu ekstra pasien tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari Kota Surabaya yang ketika ini jumlah kasusnya tertinggi se-Jawa Timur.
"Hasil pelacakan kami, seorang pasien ekstra hari ini ialah dari penularan klaster Surabaya," kata Saifudin.
![]() |
Peta Persebaran Desa per tanggal 16 April 2020 |
Sementara itu, kata dia, guna data lainnya, ketika ini di Kabupaten Gresik ada 1.058 orang dalam pengawasan (ODP) dan 85 orang berstatus pasien dalam pemantauan (PDP).
Bupati Gresik Minta Lakukan Penyisiran
Sebelumnya, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto pun telah meminta jajarannya mengerjakan penyisiran atau tracking untuk warga yang datang dari luar daerah, sebagai upaya menangkal penyebaran COVID-19 di distrik itu.
"Jangan main-main. Tegak lurus, supaya camat bekerja keras guna menekan untuk desa dan kelurahan demi kesehatan anda bersama. Lakukan penyisiran untuk warga dari luar kota dan mesti didaftar," ujar Sambari.